Please ensure Javascript is enabled for purposes of website accessibility Loncat ke daftar isi utama

Ini Tahun 90-an Untuk Saya

Saya bayi tahun 70-an, tetapi nostalgia tahun 90-an hidup di hati saya. Maksud saya, kita berbicara tentang mode, musik, dan budaya. Representasi di televisi dan bioskop terlihat dari acara-acara seperti “Martin,” “Living Single,” dan di layar lebar “Boomerang” dan “Boyz in the Hood.” Itu segalanya, tetapi tahun 90-an juga muncul dengan cara yang tidak dapat saya bayangkan. Epidemi retak, geng, kemiskinan, dan rasisme lebih di wajah saya daripada yang bisa saya bayangkan.

Saya memasuki tahun 90-an sebagai gadis kulit hitam berusia 13 tahun yang siap mengepalkan tinjunya “Katakan dengan lantang, saya Hitam dan saya bangga!!!” Untuk nge-rap bersama dengan "Fight the Power" dari Public Enemy. Saya tinggal di lingkungan Park Hill di Denver sendiri, yang merupakan kiblat bagi banyak orang kulit hitam. Itu adalah rasa bangga bahwa kami telah tiba. Keluarga kulit hitam pekerja keras, pekarangan terawat. Anda bisa merasakan kebanggaan yang dimiliki banyak dari kita di lingkungan kita. “Park Hill Strong,” kami dulu. Namun, ketidakadilan menguasai kami seperti belenggu nenek moyang kami. Saya melihat keluarga jatuh dari kasih karunia karena epidemi retak dan teman-teman dituntut karena distribusi penjualan ganja. Agak ironis karena sekarang telah disahkan di sini di negara bagian Colorado dan beberapa negara bagian lainnya. Setiap tembakan hari Minggu akan terdengar, dan hari itu mulai terasa seperti hari biasa di lingkungan sekitar. Petugas kulit putih akan berpatroli, dan terkadang Anda tidak tahu siapa yang lebih buruk petugas atau penjahatnya? Bagi saya mereka semua adalah satu dalam hal yang sama.

Maju cepat lebih dari 20 tahun, orang kulit hitam masih berjuang untuk kesetaraan, obat-obatan baru telah muncul dan saudara dan saudari masih terkunci di balik jeruji untuk distribusi dan penjualan ganja pelanggar pertama tanpa akhir hukuman mereka di situs. Rasisme sekarang memiliki kamera, untuk menunjukkan kepada dunia apa yang sebenarnya terjadi, dan Park Hill bukan lagi kiblat bagi keluarga kulit hitam, melainkan wajah baru gentrifikasi.

Tapi tetap saja jika saya bisa kembali ke masa lalu, saya akan kembali ke tahun 90-an; di situlah saya menemukan suara saya, ketika saya menemukan sedikit pemahaman tentang bagaimana dunia bekerja di sekitar saya. Pacar pertama saya, persahabatan yang dibangun untuk bertahan seumur hidup, dan bagaimana momen-momen masa lalu itu akan mengatur saya untuk menjadi wanita seperti sekarang ini. Ya, itu tahun 90-an bagi saya.